Inovasi dari Limbah: Pelatihan Olah Kulit Buah Naga dan Sampah Rumah Tangga untuk Ekonomi Kreatif di Samarinda

SAMARINDA, denganews.com – Workshop Pemanfaatan Kulit Buah Naga menjadi produk bernilai yang diselenggarakan oleh Tim Pelaksana Universitas Nahdlatul Ulama Kaltim (UNU Kaltim) merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh DRTPM, KEMDIKBUDRISTEK Tahun Anggaran 2024.

Kulit buah naga diolah menjadi produk olahan bernutrisi seperti selai dan minuman seduhan dilakukan oleh Tim Pelaksana bersama Dasawisma Lily, yang berlangsung di Gedung Posyandu Lily, Perumahan Bumi Rindang Luhur, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Sabtu (14/09/2024).

Ketua Panitia, Retno Prasetia, menjelaskan bahwa kulit buah naga yang sering dianggap limbah memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk bernilai tinggi.“Kulit buah naga kaya nutrisi, namun sering dibuang. Kami ingin menunjukkan bahwa limbah organik ini bisa diolah menjadi produk bermanfaat dengan nilai ekonomi tinggi,” terangnya.

Dalam pelatihan ini, peserta diajari mengolah kulit buah naga menjadi selai bergizi dan minuman seduhan yang sehat. Peserta, mayoritas ibu rumah tangga, menyambut antusias pelatihan ini, menganggap produk seperti selai cocok untuk konsumsi sehari-hari.“Saya senang sekali bisa belajar membuat selai dari kulit buah naga. Biasanya saya buang, sekarang tahu manfaatnya,” ucap salah satu peserta.

Selain kulit buah naga, peserta juga mendapat pelatihan pemanfaatan minyak jelantah untuk membuat lilin, serta pengolahan kulit pisang menjadi tepung dan kerupuk. Program ini diharapkan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengolah sampah rumah tangga sekaligus mendukung program Samarinda Kota Bersih 2025.

Ketua Dasawisma Lili, Ibu Garini Widodo, menyebutkan bahwa program ini memberikan harapan baru bagi warga dalam mendukung konsep Zero Waste dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

“Dengan pelatihan ini, kami para ibu rumah tangga bisa lebih kreatif, bukan hanya mendukung kebersihan lingkungan, tetapi juga menghasilkan penghasilan tambahan,” ungkap Ibu Widodo.

Pelatihan dihadiri oleh 13 peserta serta tim pelaksana yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Kaltim. Selain itu, aplikasi pemasaran yang dikembangkan oleh tim pengabdian, dipimpin oleh Ahmad Siri, diharapkan membantu masyarakat memasarkan produk mereka.

“Kami berharap aplikasi ini mempermudah pemasaran, sehingga hasil pelatihan dapat berkelanjutan,” kata Ahmad Siri.

Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat semakin kreatif dalam memanfaatkan sampah rumah tangga. Selain mendukung pengurangan sampah, program ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *