Jakarta, denganews.com – Direktorat Jenderal Imigrasi semakin mempermudah akses bagi warga negara asing (WNA) yang tinggal di Indonesia. Mulai sekarang, WNA pemegang Izin Tinggal Tetap (ITAP) dan Izin Tinggal Terbatas (ITAS) dapat melintasi autogate imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai.
Kebijakan ini sebelumnya hanya berlaku bagi WNA pemegang e-Visa atau fasilitas Bebas Visa Kunjungan (BVK).
“Integrasi antara sistem penerbitan visa dan izin tinggal dengan autogate mempercepat layanan keimigrasian di titik perlintasan,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar M. Godam.
“Sekarang, prosesnya lebih singkat, nyaman, dan sangat efektif.”
Sistem autogate ini dirancang untuk mempercepat alur pemeriksaan imigrasi di bandara. Data Direktorat Jenderal Imigrasi menunjukkan bahwa dalam periode Januari hingga September 2024, lebih dari 3,5 juta WNA melintasi perbatasan Indonesia melalui autogate, atau sekitar 390.000 orang per bulan. Proses autogate, yang memakan waktu sekitar 15-25 detik per orang, berhasil meningkatkan volume pelintas.
Saat ini, terdapat 78 unit autogate di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan 90 unit di Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai.Selain autogate, Ditjen Imigrasi juga memperluas layanan digital lainnya, seperti pengajuan visa secara online melalui situs evisa.imigrasi.go.id. Pengambilan data biometrik juga bisa dilakukan mandiri, sehingga WNA tidak perlu hadir langsung ke kantor imigrasi. Hal ini memudahkan pemegang ITAP dan ITAS yang sering bepergian.
“Penerapan teknologi ini tetap memperhatikan aspek keamanan dengan teknologi pengenalan wajah pada autogate. Semua pelintas diperiksa untuk memastikan mereka tidak termasuk dalam daftar cekal atau red notice,” jelas Godam.
Ditjen Imigrasi berharap kebijakan ini dapat menarik lebih banyak WNA berkualitas untuk datang ke Indonesia, khususnya untuk memberi dampak positif pada sektor ekonomi.
“Kami dorong terus upaya-upaya untuk menarik minat WNA berkualitas datang ke Indonesia, sehingga negara mendapatkan dampak yang positif terutama dari segi ekonomi,” pungkas Godam.